Kamis, 26 Juli 2018

Potensi Goa Inyiak Janun sebagai destinasi wisata baru sebagai salah satu nominasi warisan dunia Geopark dari UNESCO

Memperkenalkan potensi Goa Inyiak Janun  sebagai destinasi wisata baru sebagai salah satu nominasi warisan dunia Geopark dari UNESCO dan prospek pengembangannya


Goa Inyiak Janun merupakan salah goa yang terletak di Jorong Matur Katik, Nagari Matua Hilia, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat. Goa ini baru diketahui keberadaannya oleh masyarakat sekitar pada tahun 2008 silam, ditemukan secara tidak sengaja saat beberapa rombongan masyarakat yang beraktifitas di sekitar lahan persawahan. Nama Inyiak Janun sendiri diberikan karena pada masa perang paderi sekitar tahun 1826, ada seorang nenek bernama Janun melarikan diri dan menetap di gua tersebut, sedangkan “Inyiak” merupakan panggilan yang biasa diberikan oleh masyarakat sekitar kepada orang tua (nenek). Pintu Goa Inyiak Janun terletak dilereng tebing perbukitan, dan akses menuju kesana terbilang tidak mudah. Kita harus berjalan melewati jalan setapak sekitar 20-30 menit dengan track jalan yang lincin berbatu dan miring serta kontur tanah yang rapuh, sehingga kita benar-benar harus memperhatikan tempat pijakan, agar tidak terjatuh. Untuk menuju ke Goa Inyiak Janun masyarakat sekitar biasanya pergi beramai-ramai, dengan alasan keamanan karena goa masih sangat alami Dana berada di tengah-tengah hutan yang cukup lebat. 




Sebelum sampai di goa kita akan tracking menyeberangi sungai berbatu dan dalam ketika musim hujan tiba, selanjunya kita berjalan mendaki 5 menit di kemiringan sekitar 45 derajat, setelah itu barulah kita menjumpai pintu gua, yang memang kurang terlihat jika kita tidak jeli melihatnya, karena pintu goa agak menjorok ke dalam tebing yang miring.
Saat memasuki goa kami merasa takjub dengan pemandangan alami yang disuguhkan namun kami merasa goa kurang terawat. Sebelum memasuki goa kita harus menyediakan sumber penerangan yang memadai karena kondisi goa sangat gelap, sedikit berlumpur dan di beberapa bagian sangat licin. Saat memasuki goa kita harus hati-hati karena banyak binatang kecil seperti pacet, dilangit-langit goa terdapat banyak sekali kelelawar dan burung walet keluar masuk dan beterbangan karena merasa sedikit terusik dengan keberadaan kita. Selain itu kita juga harus memperhatikan stalagtit dan stalagmit goa karena ada beberapa bagiannya yang tajam.

                                                       

Jarak tempuh kita menyusuri bagian goa sekitar 80 menit sejak kita masuk dan keuar goa kembali. Berdasarkan pengalaman masyarakat yang pernah menyusuri goa sebelumnya, goa Inyiak Janun ini masih belum tereksplor seluruhnya, sebab masih ada satu bagian goa yang tidak memungkinkan untuk ditelusuri, hal ini disebabkan karena pintu masuk lorong goa sangat sempit, dan sekitar satu tahun silam pernah ada beberapa pemuda yang penasaran mencoba memasuki lorong tersebut, namun di dalamnya oksigen tidak mencukupi.
Setelah kami keluar kembali dari goa, perjalanan pulang kami lanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri hulu sungai yang juga masih tertata alami dengan bebatuan besar dan tebing tinggi dipinggir sungai yang sangat indah.

                                                 

Goa Inyiak Janun merupakan salah satu destinasi wisata baru sebagai salah satu nominasi warisan dunia Geopark dari UNESCO. Sehingga sangat berpotensi besar dalam pengembangannya sebagai salah satu destinasi wisata yang nantinya juga dapat menambah pendapatan daerah setempat. Setelah kami melakukan perjalanan kami melihat Goa Inyiak Janun tergolong goa yang indah dan tidak kalah dengan goa-goa lain di Indonesia bahkan dunia.