Memperkenalkan potensi Goa Inyiak Janun sebagai destinasi wisata baru sebagai salah satu nominasi warisan dunia Geopark dari
UNESCO dan prospek pengembangannya
Goa Inyiak Janun merupakan salah goa yang terletak di
Jorong Matur Katik, Nagari Matua Hilia, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam,
Provinsi Sumatra Barat. Goa ini baru diketahui keberadaannya oleh masyarakat
sekitar pada tahun 2008 silam, ditemukan secara tidak sengaja saat beberapa
rombongan masyarakat yang beraktifitas di sekitar lahan persawahan. Nama Inyiak
Janun sendiri diberikan karena pada masa perang paderi sekitar tahun 1826, ada
seorang nenek bernama Janun melarikan diri dan menetap di gua tersebut, sedangkan
“Inyiak” merupakan panggilan yang biasa diberikan oleh masyarakat sekitar kepada
orang tua (nenek). Pintu Goa Inyiak Janun terletak dilereng tebing perbukitan,
dan akses menuju kesana terbilang tidak mudah. Kita harus berjalan melewati
jalan setapak sekitar 20-30 menit dengan track
jalan yang lincin berbatu dan miring serta kontur tanah yang rapuh, sehingga
kita benar-benar harus memperhatikan tempat pijakan, agar tidak terjatuh. Untuk
menuju ke Goa Inyiak Janun masyarakat sekitar biasanya pergi beramai-ramai,
dengan alasan keamanan karena goa masih sangat alami Dana berada di
tengah-tengah hutan yang cukup lebat.
Sebelum sampai di goa kita akan tracking menyeberangi
sungai berbatu dan dalam ketika musim hujan tiba, selanjunya kita berjalan
mendaki 5 menit di kemiringan sekitar 45 derajat, setelah itu barulah kita
menjumpai pintu gua, yang memang kurang terlihat jika kita tidak jeli
melihatnya, karena pintu goa agak menjorok ke dalam tebing yang miring.
Saat memasuki goa kami merasa takjub dengan pemandangan alami
yang disuguhkan namun kami merasa goa kurang terawat. Sebelum memasuki goa kita
harus menyediakan sumber penerangan yang memadai karena kondisi goa sangat
gelap, sedikit berlumpur dan di beberapa bagian sangat licin. Saat memasuki goa
kita harus hati-hati karena banyak binatang kecil seperti pacet,
dilangit-langit goa terdapat banyak sekali kelelawar dan burung walet keluar
masuk dan beterbangan karena merasa sedikit terusik dengan keberadaan kita.
Selain itu kita juga harus memperhatikan stalagtit dan stalagmit goa karena ada
beberapa bagiannya yang tajam.
Jarak tempuh kita menyusuri bagian goa sekitar 80 menit
sejak kita masuk dan keuar goa kembali. Berdasarkan pengalaman masyarakat yang
pernah menyusuri goa sebelumnya, goa Inyiak Janun ini masih belum tereksplor
seluruhnya, sebab masih ada satu bagian goa yang tidak memungkinkan untuk
ditelusuri, hal ini disebabkan karena pintu masuk lorong goa sangat sempit, dan
sekitar satu tahun silam pernah ada beberapa pemuda yang penasaran mencoba
memasuki lorong tersebut, namun di dalamnya oksigen tidak mencukupi.
Setelah kami keluar kembali dari goa, perjalanan pulang
kami lanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri hulu sungai yang juga masih
tertata alami dengan bebatuan besar dan tebing tinggi dipinggir sungai yang
sangat indah.
Goa Inyiak Janun merupakan salah satu destinasi wisata
baru sebagai salah satu nominasi warisan dunia Geopark dari UNESCO. Sehingga sangat berpotensi besar dalam pengembangannya
sebagai salah satu destinasi wisata yang nantinya juga dapat menambah
pendapatan daerah setempat. Setelah kami melakukan perjalanan kami melihat Goa
Inyiak Janun tergolong goa yang indah dan tidak kalah dengan goa-goa lain di
Indonesia bahkan dunia.